Sabtu, 05 Februari 2011

Monumen Tetenger Brayut

Deskripsi : berbentuk tuga segi empat, terletak di atas batur bertingkat. Bagian depan terdapat undakan. Berlambang obor menyala, senjata bersilang, padi dan kapas, dicat merah.
Sejarah : Pada pagi hari sekitar pukul 05.00 tanggal 6 Mei 1949 para pejuang pimpinan Soeparjo Suryo di Brayut dikejutkan berita yang dibawa seorang Polisi Pager Praja yang bernama Supeni, bahwa dari arah Yogyakarta ada sepasukan Belanda menuju Turi.
Bakir, sebagai komandan penyerangan segera membangunkan anak buahnya, yang semalam ada 35 orang, tetapi ternyata pagi itu hanya ada 9 orang. Yang lain jelas tidak mungkin karena sudah bangun dan entah kemana. Karena kekuatan hanya 1 regu, jelas tidak mungkin menghadapi Belanda. Sebagai langkah pengamanan mereka menenggelamkan senjatanya dan mundur ke arah utara. Ternyata Belanda tidak hanya dari arah selatan, tetapi juga dari arah utara dan timur.
Pasukan Bakir akhirnya dapat bergabung dengan pasukan Sriyono melindungi rakyat Brayut sambil memberikan perlawanan kepada Belanda. Dalam pertemputan Brayut yang menjadi korban sebanyak 14 lorang. Daftar korban :
1. Sarjiman
2. R. Budiwiyono
3. Darmo Suprapto
4. Prawirodimejo
5. Kromo
6. Suridikromo
7. Cokrowiharjo
8. Jono
9. Kusen
10. Haryono
11. Suprapto
12. R. Supraptoharjo
13. Wongso Paijo
14. Dalijo
Monumen Brayut dibangun untuk mengenang pertempuran akibat penyerbuan Belanda ke dusun Brayut untuk mencari para pejuang yang bersembunyi di dusun tersebut. Monumen dibangun oleh Pemda Sleman.

Alamat : dusun Brayut, Pendowoharjo, Sleman

Sumber : www.tourismsleman.com

Tidak ada komentar: