Deskripsi : Berbentuk patung Kadet/ taruna berdiri di atas batur yang berisi nama-nama pahlawan yang gugur, dengan latar belakang tugu dan patung burung garuda di atasnya.
Sejarah : Pertempuran terjadi pada hari Kamis Pon di Karanglo, Sambiroto dan Bulusawit, Belanda menggempur tentara republik. Saudara Abdul Jalil gugur dan membawa dokumen markas-markas yang ditempati tentara Wehrkreise. Kemudian Belanda menyisir markas Tentara Republik, menyerang di Bogem. Tentara Republik mundur ke utara, sampai di Plataran terjadi pertempuran yang mengakibatkan 9 orang gugur. Saudara Kusen kepalanya dipenggal oleh Belanda dikira Komaruddin. Plataran merupakan markas Wehrkreise III yang dipimpin oleh Kolonel Jatikusumo. Kurban penduduk banyak berjatuhan di dusun Jetak dan Kringinan. Kemudian didirikan Monumen di dusun Plataran oleh mantan AMN yang pernah bermarkas di sekitar Plataran dan diresmikan pada tanggal 11 November 1977. Monumen didirikan di atas tanah seluas kurang lebih 2.500 m2 berbentuk tugu dan patung pahlawan.
Korban yang gugur :
1. Serma Kadet E. Mustofa
2. Serma Kadet Sudarto
3. Fanderik Kadet Sugiarto
4. Fanderik Kadet Hardo S.
5. Fanderik Kadet Muh Lili. R.
6. TP Letda Kandau
7. Fanderik Kadet Muh Abdullili Rahli
8. Fanderik Kadet Husaen
9. Fanderik Kadet Sunarto
10. Fanderik Kadet Suharsono
11. Letda RM Utoyo Notodiharjo
12. Letda Sukoco
13. Fanderik Kadet Soesanto
14. Fanderik Kadet Subiyakto
15. TP Narwanto
16. Fanderik Kadet Sudibya
17. Letda Kusno Danudjo
18. Fanderik Kadet Tarjono
19. Letda Suroto
20. Letda Prayitno
21. Letda Suseno Utoro
22. Letda Susbanderisman
Sumber : www.tourismsleman.com
2 komentar:
untuk sekedar pembetulan, husen tdk persis komarudin. Husen dipenggal oleh belanda karena husen kulitnya putih, wajahnya seperti orang jepang. nama husen juga di abadikan pada nama ruang makan taruna di AKMIL magelang
7. Mungkin yg dimasud vandrige cadet Abdul Jalil dan diabadikan sebagai nama Museum Abdul Jalil Akademi Militer Magelang
Posting Komentar