Deskripsi: tugu segi empat, berdiri di atas batur, dasar tugu merupakan alas berlapis tiga. Bagian depan tugu tertulis nama Kopral Samiyo.
Sejarah: Agressi Militer Belanda II pada tanggal 19 Desember 1948 membuat Angakatan Muda Berbah (AMB) dan Pemerintah Militer Kecamatan (PMKT) mengadakan penyerbuan pada Belanda di Dusun Sanggrahan Tegaltirto Berbah. Sehingga meletuslah pertempuran. AMB dan PMKT adalah pasukan yang solid karena dilatih oleh Kadet Militer Akademi MA dari Kota Baru yang disebar ke desa-desa. Dalam hal ini AMB dipimpin oleh Subagyo.
Karena dusun Krikilan dan Sanggrahan dipandang oleh Belanda sangat rawan karena dekat dengan Pangkalan Udara Adisucipto maka selalu diadakan patroli. Bahkan Belanda bermaksud membumihanguskan desa tersebut. Namun perlawanan tetap dilanjutkan oleh pejuang kita walaupun kebutuhhan persenjataan serta logistik lainnya masih kurang. Setelah Belanda pergi dari Yogyakarta jumlah korban rakyat yang meninggal kurang lebih 52 orang, 96 rumah terbakar serta harta yang tak terhitung nilainya. Untuk mengenang para pahlawan dibangunlah monumen. Korban yang tertulis dalam monumen adalah Kopral Samiyo.
Sumber : www.tourimsleman.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar