Deskripsi Monumen :
Berupa bangunan di atas tanah seluas 400 mtr, berbentuk dinding empat persegi panjang di atas batur seluas 5 x 4 mtr , dengan atap bentuk joglo.
Makam Sdr. Simon Slamet terletak di sebelah kiri ( utara ) monumen, di atasnya dibangun atap ( cungkup ) dan ditancapkan bambu runcing dengan bendera Merah Putih. Sekeliling monumen di beri pagar berupa dinding batu bata setinggi 1 mtr.
Sejarah :
Monumen perjuangan ini didirikan sebagai peringatan atas gugurnya Simon Slamet dari laskar rakyat yang gugur dalam pertempuran melawan tentara Belanda di dusun Palagan Nganggrung pada tanggal 26 April 1949.
Peristiwa dilatarbelakangi oleh pertempuran yang terjadi pada hari Selasa Kliwon, sebelum peristiwa Daleman. Laskar rakyat dan tentara menyerang serdadu Belanda di Dusun Baratan dan wilayah Ngaglik. Penyerangan dimulai dengan tanda memukul kentongan yang bersahut-sahutan. Banyak jatuh korban di pihak Belanda.
Berdasarkan pengalaman ini, pihak Belanda pada hari Jum’at Kliwon tanggal 26 April 1949, waktu dini hari (subuh) mengecoh rakyat daerah Daleman, dengan cara memukul kentongan seolah tanda untuk mengajak rakyat menyerang Belanda. Masyarakat dusun Nganggrung, Daleman dan Nangsri tertipu, bergegas keluar rumah dengan senjata seadanya. Belanda sudah siaga di sepanjang rel lori di utara dusun Nganggrung dan menembaki rakyat. Bapak Simon Slamet yang berlari ke atas rel, karena tidak tahu keberadaan Belanda, ditembak dan gugur di tempat. Korban luka yaitu Bapak Soeyono yang tertembak di bagian kaki.
Bapak Simon Slamet dimakamkan di TPU dusun Daleman, kemudian pada tahun 1987 atas inisiatif warga dan sebagai penghargaan atas jasanya, makamnya dipindahkan di sebelah barat dusun Daleman dan dibuatkan monumen di atas tanah kas desa seluas + 400 m2.
Alamat : Daleman, Girikerto, Turi ,Sleman
Sumber : www.tourismsleman.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar